Bagaimana kita bisa membantunya, kalau kita nggak tahu apa yang ada di kepalanya," begitu kira-kira keluhan banyak wanita terhadap pasangannya yang tidak mau mebagi perasaannya. Sebenarnya kalau Anda bisa menciptakan kondisi yang tepat, tanpa diminta pun si dia akan bercerita semalaman. Lalu apa rahasianya agar si dia bisa bersikap lebih terbuka ? Baca 5 rahasia berikut dan bersiaplah mendengarkan curhatnya. Rahasia 1 : Pria takut ditolak
Itu benar. Kebanyakan pria merasa wanita bersikap terlalu kritikal pada mereka, akibatnya mereka takut jika nanti bersikap terbuka, pasangannya akan menertawakan atau menganggapnya cengeng. Jadi penting bagi wanita untuk memahami ego para pria. Sebenarnya pria mudah merasa terancam dan lebih rapuh dari kelihatannya. Dari orang terdekatnya, pria sangat membutuhkan pengakuan, timbal balik dan yakin kalau pasangannya juga memperhatikannya. Maka ketika pria merasa Anda hanya akan menuduhnya atau justru memiliki pandangan berbeda setelah ia menceritakan masalahnya, bisa dipastikan ia tidak akan mau membuka mulut.
Tidak menuduh atau tidak menghakimi berarti mengijinkan ia mengatakan apa yang ada di kepalanya dan yang Anda lakukan cukup mendengarkannya. Tapi bukan berarti Anda tidak boleh memberikan opini atau mengajukan saran. Untuk membuatnya bersikap terbuka, ia harus yakin merasa diterima apa adanya.
Bersikaplah sabar. Jangan terburu-buru memberi komentar saat ia sedang bercerita, karena itu hanya akan membuatnya jadi malas melanjutkan. Pria takut jika ia mengatakan sesuatu yang pribadi, ternyata hal itu berbeda dengan bayangan pria ideal versi Anda. Yakinkan si dia agar tidak perlu takut menampilkan sisi lain dari dirinya. Kalau Anda sudah bisa bersikap tulus dan tidak ’menuntutnya’, ia akan merasakannya dan tak takut lagi untuk curhat, bahkan kalau perlu sampai menangis.
Rahasia 2 : Anda juga bersikap terbuka
Dalam sebuah hubungan, seharusnya ada proses timbal balik yang seimbang. Semua orang pasti punya masalah, ketakutan dan rahasia dalam hatinya. Biasanya pria berpikir, "kalau saya cerita, dia pasti meninggalkan saya,". Untuk itu Anda harus menunjukkan bahwa Anda juga mempercayainya dengan sering curhat atau berbagi perasaan padanya.
Jika si dia sudah mulai terbuka, dengarkan perkataannya, lalu berilah respon positif atau menceritakan perbandingan. Misalnya, "Itu tidak terlalu buruk, saya pernah mengalami yang lebih parah." Tapi jangan mengada-ada, ia pasti bisa merasakan apakah cerita yang Anda sampaikan benar atau bohong. Yang penting adalah ia tahu bahwa Anda berada di sisinya dan bukan cuma ia yang pernah mengalaminya.
Saat ia curhat, cobalah melihat situasi dari sudut pandangnya. Ini bukan waktunya mengkuliahi atau mengajarinya, ini adalah waktunya untuk berteman. Ketika dua orang berteman, mereka membagi pengalamannya dengan porsi yang sama dan hal itu menimbulkan perasaan nyaman.
Pria sering merasa kesepian, bukan karena mereka tidak punya teman, tapi karena mereka merasa tidak bisa mengungkapkan perasaannya dan tidak mendapatkan respon yang diharapkan. Ketulusan dan respon positif dari pasangan sangat ia butuhkan.
Rahasia 3 : Lupakan masa lalu
Pernahkah Anda ’berdiskusi’ dengan si dia lalu berakhir dengan mengungkit-ungkit masa lalu ; kesalahan yang pernah ia lakukan, seberapa sering ia menyakiti hati dan banyak lagi ? Sebetulnya ini bukan hal aneh dalam sebuah hubungan, tetapi yang perlu diingat, pria kerap trauma jika hal ini terjadi.
Jika pria merasa kata-katanya hanya akan diputarbalik, dipahami dengan salah, atau diceritakan lagi ke orang lain, tidak mungkin ia mau membuka diri. Satu-satunya cara untuk membuat komunikasi antara Anda berdua berjalan baik, Anda harus menyadari bahwa yang terjadi di masa lalu, apa yang telah ia lakukan atau ucapkan, Anda ikut berperan di dalamnya.
Sebagai contoh, banyak wanita yang suka memainkan peran sebagai korban atau malaikat. Akibatnya mereka suka mencari kesalahan dalam hubungan hanya untuk membuat perasaannya lebih baik atau untuk menunjukkan kekuasaannya. Mungkin ia berhasil memegang kendali, tapi pintu komunikasi jadi tertutup dan tanda hubungan akan kandas mulai terlihat.
Tentu Anda tidak ingin mengalaminya bukan ? untuk membantunya bersikap terbuka, cobalah untuk melihat segala sesuatu dengan pandangan lebih lebar. Fokus pada hal yang dilakukannya dengan ’benar’, bukan cuma mengingat kesalahannya.
Fokuslah pada masa sekarang. Komunikasi yang benar membutuhkan kemampuan untuk tinggal di masa kini dan melepaskan masa lalu ketika masalah sudah selesai.
Rahasia 4 : Menjadi pendengar terpercaya
Tahukah Anda kalau pria merasa wanita ingin dibohongi karena mereka tidak bisa menerima kenyataan jika pria bersikap jujur ?
Pria merasa wanita sering memakai emosinya untuk mengontrol mereka, bahkan mengontrol hubungannya. Jika keinginannya tidak dipenuhi wanita akan marah dan melancarkan aksi bungkam. Sebaliknya wanita terlanjur memiliki fantasi ideal kalau pria ’seharusnya’ mengerti apa yang sedang dirasakan dan dipikirkan wanita.
Jika Anda memang ingin menjadi orang yang diandalkan olehnya, mungkin tiga pertanyaan berikut perlu dijawab dengan jujur : seberapa besar kenyataan yang bisa ditoleransi ? seberapa besar keinginan Anda ? Anda ingin si dia terus seperti fantasi Anda atau menjadi seseorang yang nyata ?
Menunjukkan niat untuk sungguh-sungguh mendengarkan apa yang pria bicarakan adalah tanda hubungan yang dewasa. Pria akan merasa ia memiliki pasangan yang kuat dan bisa diandalkan jika mereka membutuhkannya.
Rahasia 5 : Jujur pada diri sendiri
Untuk bisa jujur kepada orang lain, pertama-tama tentulah kita harus jujur pada diri sendiri. Supaya si dia bersikap terbuka, cara paling sederhana adalah Anda juga perlu bersikap terbuka, apa adanya, tidak mengada-ada dan menciptakan suasana nyaman untuk berbicara.
Sikap kita kepada orang lain sebenarnya merupakan cerminan sikap kita pada diri sendiri. Misalnya, bisakah Anda menerima diri apa adanya, apakah Anda menuntut pencapaian diri tertentu, apakah Anda bisa melupakan kesalahan di masa lalu atau Anda sering menyalahkan diri sendiri. Ketika Anda berhasil mencapai hal itu, Anda juga bisa bersikap sama kepada pasangan.
Pada intinya adalah, jujur pada diri sendiri dan Anda akan mampu bersikap sama kepada orang lain, bahkan sikap jujur ini akan menular pada pasangan. Si dia akan termotivasi untuk berkomunkasi secara terbuka dan apa adanya. Jika si dia tidak bisa melakukan hal yang sama seperti Anda, ia akan tersingkir secara alamiah dari hidup Anda. (An