Thursday, September 14, 2006

outbond management training

Pembentukan karakter baik pembentukan karakter organisasi maupun individu perlu diterapkan dalam suatu organisasi, terlebih lagi bagi pegawai yang terbiasa dengan karakter tertentu dalam pekerjaannya, akan sulit untuk mengadaptasikan sikap dan perilakunya jika harus berubah, baik perubahan pekerjaan, instansi maupun lingkungan kerjanya, hal tersebut bisa saja terjadi sehubungan dengan perubahan ?core bussiness? dari organisasi ataupun yang disebabkan oleh mutasi pekerjaan, ataupun perubahan lainnya.
Berkaitan dengan hal ini, maka sebagai individu dalam suatu kelompok, yang mempunyai visi dan misi organisasi yang berbeda, diperlukan suatu proses adaptasi bagi individu tersebut untuk dapat meraih ?kemenangan? dan ?kesempatan?. Penyesuaian ini tidak semua individu dapat melaksanakannya dengan sukses, terkadang seseorang menjadi apriori dan kemudian bersikap negatif terhadap perubahan yang terjadi, walaupun skill dan kemampuan akademisnya menunjang akan hal itu, sehingga pada kenyataannya individu tersebut bisa menjadi kontraproduktif bagi kelompok.
Maka dari itulah diperlukan suatu pembentukan karakter, baik perorangan maupun organisasi yang bersifat universal dan dapat dirasakan dan diterapkan di keseharian seorang individu dalam kelompoknya. Yang pada akhirnya diharapkan dapat membentuk suatu organisasi yang kuat dengan anggota yang berkomitmen tinggi untuk menjunjung setiap visi dan misi yang diemban dan dijabarkan, baik secara individual maupun secara organisasi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan suatu metode pelatihan khusus agar dapat terciptanya tim yang solid dalam menggapai keinginan kelompok.
Dalam hal pembetukan karakter inilah diperlukan adanya Outbound Manajemen Training (OMT), manfaat yang dapat diperoleh dari OMT adalah :
Team Building
Pengembangan Kepemimpinan
Pengembangan Budaya Organisasi (Culture Develepoment)
Pengelolaan Perubahan (Managing Change)
Perencanaan Strategik
Pengembangan Diri (personal Development) atau Character Building
Semua manfaat itu dikemas dalam bentuk permainan (game) dan proses pembelajaran dilakukan dengan metode :
Metode Simulasi Kehidupan
Kehidupan ini merupakan suatu hal yang dapat disimulasikan dengan pendekatan alam (nature), dimana setiap kegiatan baik dalam kegiatan bisnis maupun keseharian penugasan kita sebagai auditor dapat disimulasikan dengan pendekatan alam, misalnya bagaimana semut bekerjasama bahu membahu untuk mencapai tujuan yang sama, pendekatan2 seperti inilah yang diterapkan dalam OMT, dan diimplementasikan sesederhana mungkin agar peserta dapat menangkap kompleksitas kehidupan.
Metode menggunakan pendekatan melalui Pengalaman (Experiential Learning)
Dalam hal ini peserta dilibatkan langsung secara kognitif, afektif dan psikomotorik (yang digunakan pada quantum learning). Berbeda dengan pelatihan jenis ceramah dan yang dilakukan dengan formal kelas, dengan melalui metode ini, keberhasilan atau kegagalan tim akan dapat dirasakan dan langsung difahami dari perilaku yang menyebabkannya.
Metode yang dilakukan dengan senang, tanpa formalitas.
Dengan memanfaatkan komponen pribadi yang cenderung untuk bermain, OMT memanfaatkan pelatihan ini dalam simulasi permainan, sehingga daya tangkap akan pesan yang harus disampaikan akan lebih efektif, karena disamping experiential (dilakukan sendiri) juga dilakukan dalam suasana yang bersifat entertainment dan pengutamakan perasaan ?senang?. Sehingga setiap peserta dapat merasakan sendiri keberadaannya dalam organisasi dan juga sebaliknya keutamaan tim bagi dirinya dapat diterima dengan perasaan yang tulus.
Pelaksanaan Outbound Management Training sesuai dengan nama dan karakteristiknya merupakan pelatihan yang dilakukan di alam terbuka (outdoor), dimana peserta diharapkan untuk dapat mengambil kesimpulan dari alam dan dari setiap session yang dilakukan dalam permainan, setiap permainan (games) yang diterapkan adalah merupakan simulasi problem solving yang pemecahannya dilakukan secara berkelompok maupun individual (tergantung dengan kebutuhan klien).

Jenis permainan (Games)
Jenis permainan yang diterapkan dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu matra darat dan matra air, sedang matra darat di kembangkan lagi menjadi dua yaitu : high impact (high rope) dan low impact. Semua jenis permainan sedikit mengadaptasi dari permainan kepanduan dan kemiliteran, tetapi kesemuanya adalah merupakan suatu metode pelatihan Manajemen
Matra Air :
Games yang dikembangkan untuk melaksanakan outbound management training dengan menggunakan matra air adalah :
Canoeing (progress)
Drum Craft
Arung jeram (progress)
Kayaking (progress)
Diving/Scuba (progress)
Matra darat :
High Rope
Adalah permainan yang dilakukan ?di atas? tanah, yang biasanya dilakukan dengan bantuan tali temali, dan peserta dilengkapi dengan peralatan safety standar, yaitu : safety helmet, sarung tangan, life jacket, webbing dan alat bantu lain yang dibutuhkan sesuai dengan jenis permainan yang dimainkan. Jenis permainan high rope ini terdiri dari :
1. Burma Bridge
2. Two line Bridge
3. Hayley Rappling
4. Landing Net
5. Flying Fox
6. dan lain-lain
Low Impact
Adalah permainan yang dilakukan dibawah/tanah, dengan menggunakan alat-alat simulasi yang disesuaikan dengan jenis produk dari outbound training, seperti :
1. Dangerous Twin Tunnel
2. Trap Field
3. Eiffel Tower
4. Human Ladder
5. Critical landing
6. dan lain-lain
Dari semua jenis permainan, yang paling beresiko bagi peserta mengalami cedera adalah pada jenis permainan low impact, karena pada saat ini peserta tidak dibekali dengan alat safety standard untuk membantu pengamanan, biasanya untuk jenis permainan ini fasilitator harus ekstra waspada dakam mengantisipasi semua kemungkinan kecelakaan yang akan terjadi, sedang pada jenis high rope, disyaratkan fasilitator mengetahui dan memahami standar operasi untuk jenis permainannya.

Fasilitator
Fasilitator dalam Outbound Management Training, selain harus dibekali kemampuan kepanduan dan pelatihan atas penguasaan alat, juga harus memahami tujuan dari pelaksanaan outbound, seperti kemampuan management, individual skill, kepemimpinan dan aktualisasi diri.
Kemampuan memahami games yang akan dimainkan juga harus difahami oleh fasilitator untuk dapat memberikan refleksi yang relevan bagi setiap permainan yang dijalankan, disamping juga harus mempunyai koleksi kemampuan melakukan ?ice breaking? yang cukup banyak agar suasana yang dialami oleh setiap peserta tidak menjadi jenuh dan suasana grup tetap semangat.

Peralatan
a. Jenis Peralatan yang digunakan
Peralatan games pada OMT memerlukan perpaduan antara kreatifitas dan pendanaan yang cukup banyak, karena spesifikasi dari OMT ini sendiri yang merupakan perpaduan dari mountainering dan kemiliteran/pramuka, yang peralatannya merupakan peralatan standar dan disamping itu juga berkaitan dengan keselamatan dan kenyamanan peserta, OMT ini juga memerlukan sarana dan prasarana yang memadai.
Ada 4 kriteria pengelompokkan peralatan yang harus disediakan pada saat pelaksanaan OMT ini, yaitu :
Sarana Tetap (Fixed Plant), yang dimaksud adalah mencakup semua peralatan yang tidak dapat dipindah-pindah, seperti tower yang akan digunakan sebagai sarana games high rope. Bentuk tower diharapkan dapat mencakup sebanyak mungkin jenis permainan high rope, disainnya bisa bermacam-macam, dibuat dengan 2 tower dangan bervariasi tingga minimal 15 m dan 12 m, ataupun bisa juga berbentuk lain disesuaikan dengan lapangan yang ada.
Sarana Insiden, mencakup semua peralatan yang diperlukan disesuaikan dengan permainan dan bersifat habis buang (obsolence), seperti balok, bambu, tali rafia.
Peralatan safety, termasuk semua peralatan pendukung (life jacket, webbing, seat harness, helmet, dan lain-lain)
Peralatan Games, yang akan digunakan sebagai simulasi permainan dan juga peralatan yang digunakan, seperti tali-temali, drum bekas, ember, dan lain-lain)
b. Pengadaan Peralatan OMT
Saat ini pengadaan peralatan masih harus dilakukan di tempat-tempat khusus bagi pembelian alat-alat mountenairing, di Bogor terdapat beberapa tempat khusus, tetapi masih juga diperlukan beberapa tempat yang spesifik untuk pengadaan peralatan, seperti pasar ikan untuk pembelian tali temali (tali kuralon, tali nylon multi dan tali baja/sling) yang bervariasi ukuran dan kualitasnya tergantung pada kebutuhan permainan.
Climbing material yang digunakan juga mempunyai spesifikasi dan tempat pembelian yang khusus, seperti descendeur, ascendeur baik yang snap maupun yang screw, figure 8, webbing, pulley dan lain-lainnya. Biasanya peralatan-peralatan ini dari pabrikannya sudah dites secara individual, bukan berdasarkan batch produksi, dan biasanya tercetak pada materialnya kualifikasinya dan kekuatannya masing-masing. Kekuatan rata-ratanya berkisar 1 ton (1000N) sampai dengan 4 ton (4000 N), sehingga secara matematis semua peralatan ini aman untuk digunakan setiap peserta walaupun berat/bobot peserta ini melebihi bobot rata-rata.
Disamping tali temali dan climbing material lainnya juga dibutuhkan suatu tower khusus untuk digunakan sebagai alat bantu permainan terutama untuk permainan high rope yang dilakukan dengan menggunakan tower dan tali.
c. Perawatan alat
Perawatan harus dilakukan dan ditangani secara spesifik, tidak seperti penanganan fixed asset lainnya. Perawatan peralatan ini memerlukan penanganan khusus seperti perawatan terhadap tali, harus dilakukan untuk dapat menjamin kualitas dan kekuatan pada saat digunakan. Perawatan terhadap tali dilakukan pada saat tali tidak digunakan, saat digunakan dan juga setelah digunakan.
Demikian juga perawatan terhadap alat lainnya, seperti figure 8, webbing, dan climbing material lainnya, memerlukan perawatan khusus dan pemeriksaan khusus, karena kesemuanya menyangkut keamanan peserta.
Tempat dan Fasilitas
Tempat dilaksanakannya outbound, bisa dilakukan dimana saja, tetapi memerlukan spesifikasi tempat yang tertentu, seperti untuk dilaksanakannya jenis permaian high rope, diperlukan tempat yang terdapat pohon-pohon yang tinggi untuk digunakan sebagai ?tower?, juga games dengan matra air memerlukan tempat yang mempunyai sarana memadai seuai dengan permainan yang akan dilaksanakan.
Pemasangan instalasi permainan dilaksanakan oleh para fasilitator yang memenuhi kualifikasi sebagai instalateur, dan selalu diawasi oleh safety master untuk bisa menjamin tingkat keamanan setiap instalasi.
Sedangkan untuk games yang low impact bisa dilakukan di mana saja, hanya membutuhkan ruang dan temnpat yang agak luas sehingga dimungkinkan dipasangnya instalasi permainan.

Organisasi Outbound
Organisasi Outbound Training saat ini biasanya dikelola oleh Event Organizer (EO), ada beberapa EO yang dikelola oleh fihak swasta dan ada beberapa yang dikelola oleh instansi, untuk diinstansi Pemerintah ada beberapa OMT yang dikelola oleh beberapa pusdiklat, seperti Pusdiklat kehutanan, BPKP, LAN, Departemen kesehatan dan beberapa instansi lainnya.